Pusat Informasi Online - Di antara bangsa-bangsa manusia, tidak ada bangsa yang sekuat yaâjuj maâjuj, sekejam yaâjuj maâjuj, dan sebanyak yaâjuj maâjuj. Namun tidak disangka, bahwa kelak yang membebaskan mereka dari tembok kokoh Dzulqarnain adalah kalimat âInsya Allahâ.
ilustrasi |
Rasulullah SAW bersabda kepada dua orang itu, âBesok akan saya ceritakan dan saya jawab.â Akan tetapi Rasulullah SAW lupa mengucapkan âInsya Allahâ. Akibatnya wahyu yang datang setiap kali beliau menghadapi masalah pasti terputus selama 15 hari.
Sedangkan orang Quraisy setiap hari selalu menagih janji kepada Rasulullah saw dan berkata âMana ceritanya? besok..besok..besok..â Ketika itu Rasulullah saw sangat bersedih. Akhirnya Allah menurunkan wahyu surat Al-Kahfi yang berisi jawaban kedua pertanyaan pertama, pertanyaan ketiga berada dalam surat Al-Israa ayat 85.
Allah berfirman pada akhir surat Al-Kahfii :Sebuah kalimat yang sering kita salah artikan tetapi orang yang paling mulia disisiNya, yang telah diampuni dosanya baik yang telah lalu dan yang akan datang pun ditegur oleh Allah SWT karena lupa mengucapkan âInsyaa Allahâ. Ada rahasia besar apa dibalik kalimat Insya Allah?
âJanganlah kamu sekali-kali mengatakan, âSesungguhnya saya akan melakukan hal ini besok,â kecuali dengan mengatakan Insya Allah.â (QS Al-Kahfi :23-24)
Perhatikan petikan ayat diatas, di ayat tersebut Allah memerintahkan manusia ketika semua rencana sudah matang dan pasti janganlah mengatakan âSesungguhnya aku akan mengerjakan besokâ tetapi harus diikuti dengan ucapan Insya Allah.
Sebab ucapan âSesungguhnya aku akan mengerjakan besokâ adalah sebuah âucapan kepastianâ, keyakinan diri jika hal itu benar-benar akan dilakukannya, bukan keraguan-keraguannya.
Benar, Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan keragu-raguan. Dari situlah tubuh kita mengeluarkan semacam kekuatan dan kepasrahan total yang tidak kita sadari sebagai syarat utama tercapainya sebuah keberhasilan.
Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan âpastiâ, karena Allah sebagai sang pemilik tubuh ini dapat berkehendak lain.
Ingat baik baik! Jika kalian tidak yakin atau tidak dapat memastikan sebuah re ncana, maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan saja âMaaf, saya tidak bisaâ atau âMaaf, saya tidak dapat menghadiri â¦â
Tetapi bila kalian yakin bisa melakukan rencana itu, maka katakanlah âInsya Allahâ, niscaya kalian akan melihat sebuah ketentuan Allah sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh-Nya.
âMereka (Yaâjuj & Maâjuj) berusaha untuk keluar dengan berbagai cara, hingga sampai saat matahari akan terbenam mereka telah dapat membuat sebuah lobang kecil untuk keluar. Lalu pemimpinnya berkata,âBesok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita pasti bisa keluar dari sini.â
âNamun keesokkan harinya lubang kecil itu sudah tertutup kembali seperti sedia kala atas kehendak Allah. Mereka pun bingung tetapi mereka bekerja kembali untuk membuat lubang untuk keluar. Demikian kejadian tersebuat terjadi berulang-ulang.â< /blockquote>âHingga kelak menjelang Kiamat, di akhir sore setelah membuat lubang kecil pemimpin mereka tanpa sengaja berkata, âInsya Allah, Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita bisa keluar dari sini.ââMaka keesokan paginya lubang kecil itu ternyata masih tetap ada, kemudian terbukalah dinding tersebut sekaligus kegaibannya dari penglihatan masyarakat luar sebelumnya.ââDan Kaum Yaâjuj dan Maâjuj yang selama ribuan tahun terkurung telah berkembang pesat jumlahnya akan turun bagaikan air bah memuaskan nafsu makan dan minumnya di segala tempat yang dapat mereka jangkau di bumi.âJika kaum perusak sekelas yaâjuj dan maâjuj saja bisa berhasil meskipun tanpa sengaja mengucapkan Insya Allah, bagaimanakah halnya dengan kita. Apalagi jika disertai dengan kesadaran dan penuh kepastian mengucapkan nya. Yakinlah, janji Allah SWT selalu benar, Dia-lah sebaik baik penepat janji.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu Harmalah dari bibinya berkata: Rasulullah SAW bersabda: âKamu mengatakan tidak ada permusuhan, padahal sesungguhnya kamu senantiasa memerangi musuh, sehingga datanglah Yaâjuj dan Maâjuj; yang lebar jidatnya, sipit matanya, menyala (merah) rambutnya, mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi, wajahnya seperti martil.âIni adalah gambar bangsa Troll dalam cerita-cerita fiksi karangan orang Barat. Mungkinkah orang Barat sudah bisa membayangkan Yaâjuj Maâjuj. Waallahu âalam. Yang jelas mereka pasti lebih menakutkan dari gambar ini.
Troll
Sumber Tempat Share⢠: Pusat Informasi Online
Another Posts:
0 komentar:
Posting Komentar