Laman

Selasa, 01 Mei 2012

Program Donasi Software Microsoft Dukung LSM Melek Teknologi

Program Donasi Software Microsoft Dukung LSM Melek Teknologi

JAKARTA - Selain memperkuat pengetahuan dan membangun ketrampilan LSM dan organisasi non profit, program donasi software Microsoft juga sebagai salah satu cara meminimalisir pembajakan. Program software donation Microsoft yang telah ada sejak 2003 ini berhasil menggandeng 160 LSM di Indonesia.

Microsoft berhasil menggandeng 160 LSM, dengan nilai software yang mencapai sekira 5 juta dollar. "Kami punya program software donation, tapi setelah itu untuk training TI (Teknologi Informasi) akan dilakukan oleh NGO (Non Government Organization) ke NGO," ujar Director of Corporate Affairs Microsoft Indonesia, Chrisma Albandjar di Pasific Place, Jakarta, Selasa (1/5/2012).

"LSM itu merupakan agen perubahan untuk mendorong pekerjaan jadi lebih baik, sehingga itu merupakan alasan kami ada program software donation ini," tambahnya.

Diungkapkan Chrisma, Microsoft tidak mengkhususkan LSM tertentu yang bisa mendapatkan donasi software tersebut, asalkan memiliki legal entity. "Jadi kami bukan hanya bagi-bagi software, tapi juga ada kejelasannya. Seperti ada dasar hukum yang jelas dan manfaatnya untuk masyarakat," tuturnya.

"Software ini juga nantinya untuk meningkatkan produktifitas LSM, pencegahan pembajakan juga. Kebanyakan software yang diminta ke kita itu adalah Microsoft Office." jelas Chrisma.

Permintaan yang besar untuk Microsoft Office, kata Chrisma, alasan utama karena kebanyakan hanya program itu yang diketahui. "Padahal selain Microsoft Office, ada yang lainnya seperti server. Ini semua karena kan LSM juga belum memiliki IT profesional,"katanya.

Sedangkan untuk LSM, salah satunya Ancora Foundation, yang juga merupakan bagian dari program donasi software Microsoft. Sebagai LSM, Ancora Foundation memberikan training TI untuk guru-guru TK, sebagai penerima manfaatnya.

Pelatihan TI untuk guru-guru, diungkapkan Scholarship Manager A ncora Foundation Ahmad Zakky Habibie, kendalanya adalah soal akses dan pengenalan TI atau komputer. "Akses di wilayah terpencil, seperti kemampuan listrik yang belum memadai karena komputer kan tidak bisa nyala jadinya. Belum lagi pengenalan TI atau komputer itu sendiri, di mana perbedaan pemahaman di antara guru tadi berbeda-beda," ungkapnya.

Maka menurut Zakky, kerjasama LSM dengan Microsoft dapat mendukung kemampuan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Tapi diluar itu semua, kata Zaky, audit TI merupakan salah satu hal penting mengingat adanya kebutuhan biaya,  maka LSM berusaha agar pelatihan-pelatihan yang telah diberikan tidak sia-sia. Sehingga, setelah pelatihan, mereka yang menerima manfaat bisa menerapkan ilmunya. (fmh)

Sindikasi techno.okezone.com

Another Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles