Laman

Sabtu, 21 Juli 2012

Penjahat Cyber Incar Usaha Kecil

Penjahat Cyber Incar Usaha Kecil

JAKARTA - Bukan hanya perusahaan-perusahaan besar yang menjadi incaran penjahat dunia maya. Menurut laporan terbaru, serangan terhadap usaha kecil juga semakin meningkat.
 
Berdasarkan Symantec Intelligence Report Juni 2012, 36 persen dari seluruh serangan terarah (58 per hari) selama enam bulan terakhir ditujukan ke perusahaan yang memiliki sekira 250 karyawan. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada Desember 2011 yang hanya mencapai 18 persen.
 
Selama semester pertama tahun ini, jumlah total serangan terarah harian terus meningkat minimal 24 persen dan rata-rata 151 serangan terarah diblokir setiap hari selama Mei dan Juni. Untuk perusahaan besar dengan lebih dari 2.500 karyawan masih  menerima jumlah serangan terbesar, dengan rata-rata 69 serangan diblokir setiap hari.
 
"Sepertinya ada korelasi langsung antara meningkatkanya serangan ke perusahaan kecil dan menurunya serangan ke perusah aan besar," kata Cyber Security Intelligence Manager Symantec Paul Wood, melalui keterangan resminya, Minggu (22/7/2012).
 
Menurut Paul, tampak sangat jelas bahwa penyerang mengarahkan secara langsung sumber daya mereka daru kelompok satu ke kelompok lainnya. "Mungkin saja perusahaan Anda bukan target utama, namun penyerang mungkin menggunakan perusahaan Anda sebagai batu loncatan untuk menyerang perusahaan-perusahaan lainnya," jelas Wood.
 
"Informasi adalah kekuatan dan penyerang mengetahui hal ini. Serangan yang sukses dapat memberikan keuntungan finansial yang signifikan bagi penjahat cyber," ungkap Wood.
 
Industri pertahanan (sub kategori Sektor Publik) telah menjadi target industri yang terpilih pada semester pertama tahun ini dengan rata-rata 7,3 serangan per hari.
 
Untuk sektor Kimia (Farmasi) dan Manufaktur tetap bertahan di posisi kedua dan ketiga. Sektor Kimia (Farmasi) masih menerima 1 dari lima serangan terarah, se dangkan Manufaktur masih menerima hampir 10 persen dari keseluruhan serangan terarah.
 
Yang harus diingat, kata Wood, meski meningkat tapi serangan terarah masih sangat langka. "Serangan terarah menggunakan program jahat yang dikostumisasi dan rekayasa sosial terarah yang disempurnakan untuk mendapatkan akses tidak sah ke informasi penting. Kami menganggap ini sebagai evolusi selanjutnya daru rekayasa sosial yaitu korban diteliti terlebih dahulu dan ditargetkan secara khusus," pungkasnya.
(adl)

Sindikasi techno.okezone.com

Another Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles