CALIFORNIA - Sekelompok mantan astronot National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan para ilmuwan, bersepakat untuk meluncurkan teleskop luar angkasa yang khusus untuk menemukan dan melacak batuan asing dari luar angkasa.
Dilansir Sfgate, Minggu (15/7/2012), melalui rencana yang terungkap baru-baru ini, sekelompok mantan astronot dan ilmuwan itu akan menciptakan teleskop yang didanai secara mandiri. Salah satu kegunaan teleskop itu, akan memberikan informasi peringatan awal apabila ada asteroid yang berpotensi menghantam Bumi.
Tampaknya, ide yang diusung B612 Foundation (aliansi mantan astronot dan ilmuwan) ini masih belum terealisasikan. Diperlukan biaya yang tidak sedikit, yakni beberapa ratus juta dollar untuk mendanai proyek. Grup saat ini berencana untuk memulai penggalangan dana.
Selama ini, NASA dan jaringan astronom secara rutin memindai (scan) langit untuk mengetahui perihal objek asing yang mendekat ke Bumi. Mereka telah menemukan sekira 90 persen, ancaman besar dari asteroid raksasa, yang dianggap sebagai pembunuh utama serta mematikan kehidupan dinosaurus.
Akan tetapi, kelompok ini berpikir harus ada perhatian yang lebih. Tidak hanya berfokus pada asteroid besar, tetapi juga asteroid berukuran kecil yang diperkirakan berjumlah jutaan di luar angkasa.
"Prioritas saat ini (harus menjadi perhatian) untuk menemukan semua asteroid yang bisa memberikan kerusakan nyata, apabila mereka menghantam atau kapan mereka menabrak. Ini (hanya) masalah waktu," ujar Rusty Schweickart, mantan astronot Apollo 9.
Ancaman asteroid yang berpotensi merusak Bumi itu bisa terjadi tanpa terduga sebelumnya. "Kita semua seperti bermain rolet kosmik. Kita mengudara di sekitar sistem tata surya (secara bebas) dengan objek asteroid ini," tutur Ketua B612 Foundation dan mantan astronot, Ed Lu. (fmh)
Sindikasi techno.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar