Laman

Selasa, 14 Agustus 2012

TEKNOLOGI Laserpunktur Gertak Birahi, Tingkatkan Kembang-Biak Domba

TEKNOLOGI Laserpunktur Gertak Birahi, Tingkatkan Kembang-Biak Domba

JAKARTA - Beternak domba dan kambing merupakan usaha yang mengandung diversifikasi produk agribisnis. Dengan adanya ternak domba, berbagai usaha produk lainnya dapat dihasilkan diantaranya produk pemenuh kebutuhan protein susu dan bulu domba yang dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan. Namun, permasalahannya mengembangbiakkan domba sendiri tidaklah mudah.

Dalam pengembangbiakan Domba Garut misalnya, masalah utama yang menjadi kendala yakni terbatasnya pejantan unggul dan potensi reproduksi Domba Garut betina yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sementara, Domba Garut jantan unggul jumlahnya terbatas dan harganya relatif mahal.

Secara tradisional peternak melakukan perkawinan Domba Garut dengan cara menggabungkan 1 ekor domba jantan dengan 5 ekor domba betina pada kandang kawin selama 40 hari. Tetapi cara tersebut memberikan pengaruh negatif terhadap domba jantan karena berat badannya turun sampai 10 kg dan domba jantan menjadi lebih re ntan terhadap penyakit.

Sebagai ilustrasi pada perkawinan tradisional yang dilakukan saat ini tersebut, seekor jantan hanya dapat mengawini 5 ekor betina selama 40 hari. Melalui aplikasi teknologi pengolahan semen dan inseminasi buatan seekor jantan mampu menghasilkan 360 straw/ dosis selama 40 hari. Sehingga apabila dilakukan inseminasi buatan dengan double dosis maka seekor pejantan dapat mengawini 180 ekor betina. Jauh lebih banyak dibandingkan pada perkawinan alami.

Untuk memasuki fase kawin, seekor betina harus dalam keadaan berahi atau estrus. Biasanya supaya timbul berahi saat ini digunakan preparat hormon. Namun efek samping penggunaan hormon tersebut dapat merubah fisiologi reproduksi serta harganya relatif mahal.

Guna mengatasi masalah tersebut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan teknologi laserpunktur untuk menggertak berahi. Teknologi laserpunktur merupakan teknik stimulasi pada titik akupunktur dengan menggunaka n laser sebagai alat yang mempunyai efek sebagai stimulator.

Melalui teknologi tersebut, semen yang diperoleh dari pejantan unggul dapat diolah sehingga lebih banyak jumlah domba betina yang dapat dikawinkan dan meminimalkan pengaruh negatif pada domba pejantan yang dijadikan sumber semen.

Selain itu, dengan teknologi penyerentakan berahi juga diperoleh sejumlah betina yang berahi, bunting dan lahir hampir bersamaan. Sehingga diperoleh jumlah domba dengan usia yang hampir sama sesuai dengan kebutuhan pasar.

Pada penyerentakan berahi ini, titik akupunktur yang ditembak adalah titik reproduksi yang terdiri atas satu estrus (titik Ming-Meng), empat ovarium (titik Shen Yu), enam titik oviduk, dua titik cervik uteri, satu titik hormonal dan tiga titik didaerah vulva.

Aplikasi teknologi pengolahan semen dan inseminasi buatan sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan potensi pejantan unggul sehingga lebih banyak betina yang dapat dikawini dibandingkan dengan ka win alam. (humasBPPT/TAB)
Selengkapnya, kunjungi http://www.bppt.go.id/index.php/component/content/article/56-bioteknologi-dan-farmasi/755  (adv)
(amr)

Sindikasi techno.okezone.com

Another Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles